Bekasi – Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menyatakan kesiapannya mendukung program wajib militer (wamil) bagi siswa bermasalah jika kebijakan tersebut diterapkan di wilayahnya.
Pernyataan ini merespons rencana Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang tengah menggagas program wamil sebagai bentuk pembinaan bagi pelajar dengan perilaku menyimpang.
"Kalau nanti Kota Bekasi ditunjuk sebagai percontohan, kita siap. Tapi saat ini belum tahu daerah mana yang akan menjadi role model-nya," ujar Tri Adhianto kepada wartawan di Bekasi, Rabu (30/4/2025).
Tri menjelaskan bahwa program tersebut bertujuan memberikan pelatihan disiplin, pendidikan kebangsaan, serta pembinaan mental dan sosial bagi siswa yang dianggap bermasalah.
Ia menilai pendekatan edukatif seperti ini penting untuk mengarahkan kembali generasi muda ke jalur positif.
"Ada proses edukasi untuk membina mental, psikologis, serta semangat anak-anak yang mungkin salah dalam pergaulan atau memilih teman," tambahnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkapkan rencana penerapan wajib militer selama enam bulan hingga satu tahun bagi siswa bermasalah.
Program ini disebut sebagai bentuk pembinaan intensif agar mereka mampu kembali ke lingkungan sosial dengan sikap lebih disiplin dan bertanggung jawab.